Viralterkini.id, Jakarta – Dunia olahraga Indonesia kembali berduka. Jenazah atlet gimnastik artistik muda, Naufal Takdir Al Bari, akhirnya tiba di Tanah Air pada Kamis (2/10/2025) dan disambut dengan penuh rasa haru oleh keluarga, sahabat, serta masyarakat olahraga nasional.
Prosesi penyambutan digelar di Human Remains Transit Lounge Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Kehadiran sejumlah tokoh olahraga menandai penghormatan terakhir bagi sosok muda yang disebut sebagai patriot olahraga Indonesia.
Marciano menegaskan, kepergian Naufal bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan insan olahraga, tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum Naufal Takdir Al Bari. Melihat pengorbanan Naufal, ini menjadi contoh nyata bagaimana seorang atlet bahkan mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara yang kita cintai,” kata Marciano.
Ia menambahkan, semangat perjuangan almarhum harus menjadi teladan bagi atlet muda lainnya.
“Naufal adalah patriot olahraga yang gugur saat berjuang untuk bangsa. Saya berharap pengorbanannya bisa memotivasi Federasi Gimnastik Indonesia untuk terus melahirkan atlet-atlet terbaik,” ujarnya.
Naufal Takdir Al Bari dikenal sebagai salah satu atlet gimnastik artistik putra paling berbakat di Indonesia.
Lahir pada Maret 2006, Naufal diproyeksikan tampil di sejumlah ajang penting, mulai dari 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, hingga menuju Olimpiade 2028 Los Angeles.
Ia bersama empat atlet nasional lain tengah menjalani program latihan intensif. Sebelum ke Rusia, almarhum sempat menjalani pelatihan di Jepang.
Namun, di tengah sesi latihan di Penza, Rusia, Naufal mengalami kecelakaan serius. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dirawat secara intensif di ruang ICU.
Meski segala upaya medis telah dilakukan, nyawanya tak tertolong.
Kepergian mendadak ini menjadi pukulan berat bagi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI). Ketua Umum FGI Ita Yuliati menyebut Naufal sebagai pahlawan olahraga.
“Naufal adalah pahlawan olahraga bagi kami. Dia meninggal saat bertugas, bukan sekadar latihan, melainkan menjalankan tugas negara,” ungkap Ita.
Rasa duka mendalam tidak hanya datang dari Indonesia, tetapi juga dari dunia olahraga internasional.
Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FIG) Morinari Watanabe secara khusus datang ke Gresik, Jawa Timur, pada 28 September 2025 untuk menyampaikan belasungkawa langsung kepada ibunda almarhum, Nurul Khotimah.
“Saya benar-benar turut berbelasungkawa dengan apa yang terjadi pada Naufal. Ia anak ibu, dan juga anak saya. Meski sudah tiada, semangatnya tetap bersama kita semua,” ucap Watanabe.
Kehadiran pimpinan FIG itu menunjukkan betapa besarnya perhatian dunia gimnastik internasional terhadap sosok Naufal.
Bagi Watanabe, Naufal adalah representasi atlet muda yang memiliki semangat juang tinggi dan potensial mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.
Upacara pelepasan jenazah Naufal di Bandara Soekarno-Hatta berlangsung penuh khidmat. Sejumlah tokoh olahraga, perwakilan pemerintah, hingga pihak Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI di Moskow turut hadir.
Bagi dunia olahraga Indonesia, kepergian Naufal menyisakan kehilangan besar. Atlet yang dikenal sopan, berbakti kepada orang tua, serta bersemangat tinggi itu kini berpulang di usia yang masih sangat muda.
Meski demikian, perjuangan dan semangatnya akan tetap menjadi inspirasi bagi generasi atlet berikutnya.
Nama Naufal Takdir Al Bari akan selalu dikenang sebagai sosok yang berjuang dengan sepenuh hati demi Merah Putih.