Viralterkini.id, Belanda – Pembalap Australia, Oscar Piastri, tampil impresif di Sirkuit Zandvoort dengan merebut kemenangan di Grand Prix Formula 1 Belanda yang penuh insiden, Minggu (31/8) malam WIB. Pembalap tuan rumah Max Verstappen harus puas finis kedua. Rekan setim Piastri di McLaren, Lando Norris, mengalami nasib sial karena mobilnya rusak menjelang garis finis.
Start dari pole position, Piastri memimpin dari awal hingga akhir lomba yang tiga kali diwarnai masuknya safety car. Hasil ini membuat pembalap berusia 23 tahun itu kini unggul 34 poin di klasemen sementara. Ini sekaligus menegaskan statusnya sebagai kandidat kuat juara dunia.
“Balapan ini terasa dalam kendali saya. Saya hanya mengeluarkan kecepatan saat diperlukan. Masih panjang jalan menuju akhir musim, tapi kami akan menjalaninya selangkah demi selangkah,” ujar Piastri. Podium ketiga menjadi milik Isack Hadjar, debutan Racing Bulls asal Prancis berusia 20 tahun. Dia mencatat sejarah sebagai pembalap kelima termuda sepanjang masa yang naik podium F1.
Sejak lampu hijau menyala, balapan berlangsung menegangkan. Verstappen yang start dari posisi ketiga langsung menyalip Norris, meski sempat kehilangan kendali atas Red Bull-nya. Sorak-sorai puluhan ribu “Orange Army” mengiringinya, namun dominasi McLaren segera kembali ketika Norris melewati sang juara dunia tiga kali di lap kesembilan.
Cuaca sempat menjadi faktor tak terduga. Hujan turun di sekitar lap ke-15 dari total 72 putaran. Sepuluh lap berselang, Lewis Hamilton menjadi korban pertama ketika mobil Ferrarinya tergelincir dan menabrak pembatas. Ia selamat tanpa cedera, namun kembali menyebut dirinya “tak berguna” sebagaimana dikatakannya usai seri sebelumnya.
Safety car masuk, rombongan mobil kembali rapat, tetapi Piastri tetap tenang menjaga posisi. Di belakangnya, Norris menahan gempuran Verstappen. Sementara itu, Charles Leclerc dari Ferrari berhasil menyalip George Russell dengan manuver spektakuler. Usai lintasan mengering, kru McLaren memberi instruksi jelas kepada Norris: “Ayo kejar Oscar.” Namun, Zandvoort terkenal sulit untuk menyalip. Norris tak pernah cukup dekat, sementara Piastri melahap putaran demi putaran dengan stabil tanpa kesalahan. (ma)